Senin, 14 Januari 2008

MENANGGAPI KOMENTAR DAN PERTANYAAN TEMAN-TEMAN

sory ya uda lama gak dijawab pertanyaan-pertanyaan dari teman-teman.
1. buat Wandy: tentu saja taekwondo punya tingkatan sabuk, hanya saja aturan tingkatannya berbeda dengan bela diri yang lain. nanti saya postingkan tingkatan sabuk agar sumua busa mempelajarinya. trims.
2. buat Liztya: bagus banget kalo suka sama aikido. saya juga suka, baik seni maupun filisofinya. memang sayang sekali di Pontianak belum ada Dojo Aikido. kamu bisa saja belajar dari vidio dan situs di Internet. you can find all about martial arts in Internet.
3. buat Soediono: taekwondo bukan hanya spesialis tendangan saja namun penguasaan seluruh bagian tubuh sebagai senjata juga dilakukan. memang sih jika dalam pertangingan dan secara umum kita mengenal taekwondo dari tendangannya. itulah kerennya. hehehe.. saya juga menyukai karate. sayang ya Polteq tidak mengadakan kegiatan latihan karate lagi.
3. buat Vini dan Venny: wah kayag kembar ya, hehe. saya udah mempelajari Taekwondo sejak SMA kelas 1 dan sekarang udah sabuk merah. jadi 2 tingkat lagi yang perlu dicapai buat naik ke sabuk hitam ni. mohon dikingannya.

thanks buat komentar dari temen-temen. jangan bosan2 buat komen2 lagi ya. see ya!

INTI PEMBELAJARAN TAEKWONDO



Selama ini masih terdapat banyak kesalahan persepsi mengenai pembelajaran ilmu bela diri. Banyak kalangan menganggap bahwa bela diri adalah teknik bertarung yang hanya akan digunakan untuk berkelahi bahkan untuk membunuh. Mereka menganggap teknik bela diri tidak pantas dipelajari dan cenderung melarang orang terdekat mereka untuk menghindarinya.



Dari pengalaman pribadi saya, telah banyak pelajar-pelajar yang saya ajak untuk mempelajari seni bela diri Taekwondo namu sebagian dari mereka menolak dengan berbagai alasan seperti: tidak berminat, orang tuanya tidak mengijinkan, takut, dsb. Hal ini sangat klasik terutama sekali jika dia adalah seorang perempuan.

Dalam blog ini, perlu saya jelaskan bahwa segala macam bela diri tidak hanya menekankan pembelajaran fisik saja namun juga pembelajaran mental. Filosofi yang terkandung di dalam bela diri merupakan ide-ide dasar yang diciptakan oleh pendahulu kita yang diaplikasikan dalanm seni bela diri. Bela diri secara benar tidak digunakan untuk berkelahi apalagi sampai membunuh, bahkan seorang alhi bela diri lebih baik sama sekali tidak menggunakan tekniknya seumur hidupnya. Ini berarti inti pembelajaran bela diri adalah kedamaian, ketenangan, dan keharmonisan hidup. Teknik digunakan hanya dalam keadaan mendesak dan digunakan untuk mematahkan serangan lawan untuk membela diri.



Kita sebagai orang yang mempelajari bela diri hendak mengetahui dan merenungi hal ini. Pelajarilah seatu bela diri dari akarnya, pelajarihlah hingga ke sendi-sendinya hingga kita mengerti dan memahami segala yang ada di dalamnya.

BAGIAN TUBUH YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYERANG DAN BERTAHAN


Pada dasarnya, teknik serangan dan pertahanan dalam seni bela diri taekwondo hampir seluruhnya menggunakan bagian-bagian dari tangan dan kaki. Hal pokok yang perlu diingat adalah bahwa arus tenaga yang dihasilkan berasal dari tubuh, terutama perputaran pinggan duitambah dengan sentakan dari sendi siku dan lutut.


Bagian tubuh yang digunakan antara lain:
1. Kepalan (Jumeok)
2. Tangan (Son)
3. Lengan (Pal)
4. Siku tangan (Palkup)
5. Kaki bagian atas (Dari) termasuk lutut (Mureup)
6. Kaki bagian bawah (Bal)

BAGIAN TUBUH YANG MENJADI SASARAN

Bagian tubuh yang menjadi sasaran dapat dibagi menjadi tiga bagian pokok, yaitu:
1.Eogol (Bagian atas tubuh)
Yang termasuk bagian ini adalah tulang belikat ke atas dan seluruh bagian wajah. Titik kelemahan pokok terletak tepat simetris pada wajah seperti antara lain: dagu, jakun, tulang antara mata, dahi, dan bibir.
2.Momtong (Bagian tengah tubuh)
Yang termasuk bagian ini adalah daerah batas pusar ke atas hingga tulang belikat. Titik pokok kelemahan terletak di ulu hati, rusuk/tulang iga, serta di bawah tulang rusuk dimana terletak ginjal di dalamnya.
3.Arae (Bagian bawah tubuh)
Yang termasuk bagian tubuh ini adalah dari pusar ke bawah meliputi selangkangan. Titik pokok kelemahannya adalah pada rongga bawah perut dan kemaluan.

GERAKAN DASAR TAEKWONDO



Untuk mempelajari gerakan dasar Taekwondo (Poomse Taekwondo) secara baik, perlu diketahui dan dikuasai terlebih dahulu jurus dasar (Kibon Dojak) dan berbagai hal yang berkaitan dengan teknik gerakan itu sendiri termasuk penguasaan bahasa Korea yang berkaitan dengannya.

Dasar-dasar Taekwondo terdiri dari lima komponen dasar, yaitu:
1. Bagian tubuh yang menjadi sasaran (Keup So)
2. Bagian tubuh yang digunakan untu menyerang dan bertahan.
3. Sikap kuda-kuda (Seogi)
4. Teknik bertahan / menangkis (Makki)
5. Teknik serangan (Kongkyok Kisul) yang terdiri dari:
a. Pukulan (Jireugi)
b. Sabetan (Chigi)
c. Tusukan (Chireugi)
d. Tendangan (Chagi)

SEJARAH SINGKAT TAEKWONDO DI INDONESIA

Taekwondo mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1970-an, dimulai oleh aliran Taekwondo yang berafiliasi ke ITF (International Taekwondo Federation) yang pada waktu itu bermarkas di Toronto, Kanada. Aliran ini dopelopori oleh Gen, Choi Hong Hi. Kemudian berkembang juga Taekwondo yang berafiliasi ke WTF (World Taekwondo Federation) yang berpusat di Kuk Ki Won, Seoul, Korea Selatan, dengan Presiden zDr. Un Yong Kim. Pada, waktu itu, kedua aliran ini masing-masing memiliki organisasi tingkat nasional, yaitu Persatuan Taekwondo Indonesia (PTI) yang berafiliasi ke ITF, dipimpin oleh Letjen. Leo Lopolisa dan Federasi Taekwondo Indonesia (FTI) yang berafiliasi ke WTF, dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri.

Atas kesepakatan bersama dan melihat prospek perkembangan dunia olah raga di tingkat internasional dan nasional, musyawarah Nasional Taekwondo pada tanggal 28 Maret 1981 berhasil menyatukan kedua organisasi Taekwondo tersebut menjadi organisasi yang baru yang disebut Taekwondo Indonesia yang berafiliasi ke WTF. Organisasi ini dipimpin oleh Leo Loposa sebagi ketua umumnya, sedangkan struktur organisasi di tingkat nasional disebut PBTI (Pengurus Besar Taekwondo Indonesia) yang berpusat di Jakarta. Munas Taekwondo Indonesia I pada tanggal 17-18 September 1984 menetapkan Letjen Sarwo Edhie Wibowo (Alm) sebagai ketua umum taekwondo Indonesia untuk periode 1984-1988, maka era baru Taekwondo Indionesia yang bersatu dan kuat dimulai.
Saat ini Taekwondo Indonesia dipimpin oleh Letjen (Mar) Suharto.


inilah Kukkiwon Korea, tempat impian para Taekwondoin (sebutan bagi orang yang mempelajari Taekwondo) berlatih.

Saat in Taekwondo berkembang diseluruh propinsi di Indonesia dan diikuti aktif oleh 200.000 anggota (belum termasuk yang tidak secara aktif berlatih). Taekwondo juga merupakan cabang oleh raga resmi di arena PON dan secara resmi pula diakui di dunia melalui Olimpiade 2000 di Sidney, Australia.

Rabu, 02 Januari 2008

Martial Arts

Bela diri telah banyak dikenal oleh berbagai kalangan di dunia sebagai suatu cabang olah raga maupun ilmu untuk self defence (pertahanan diri). Saat ini terdapat banyak jenis beladiri yang dipraktekkan, antara lain Karate, Kungfu, Jiujitsu, Aikido, Kendo Kempo, Kenjutsu, dan sebagainya.

Saya sendiri merupakan salah satu penggemar olah raga bela diri. Saat ini jenis bela diri yang saya tekuni adalah Taekwondo. Bela diri taekwondo berasal dari negeri ginseng, Korea. Bela diri ini merupakan salah satu cabang olah raga yang diakui dan dipertandingkan di Olimpiade dan sangat digemari di seluruh dunia. Bahkan pada puncaknya, Taekwondo dipertandingkan sebagai cabang olah raga resmi Olimpiade Sidney 2000. Saat ini, Taekwondo merupakan jenis bela diri yang paling banyak dipraktekkan di dunia dan memiliki anggota terbanyak baik yang aktif maupun tidak aktif berlatih.




Sekilas akan saya perkenalkan Taekwondo:
Taekwondo adalah olah raga modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo sebagai seni bela diri meiliki banyak kelebihan yang tidak hanya mengajarkan aspek fisik semata melainkan juga sangat menekankan aspek disiplin mental. Taekwondo mengandung aspek fisiologi yang mendalam sehingga dengan mempelajari Taekwondo, pikiran, jiwa, dan raga kita secara menyeluruh akan dikembangkan.

Taekwondo terdiri dari tiga kata: Tae berarti kaki/menghancurkan dengan teknik tendangan, Kwon berarti tangan/menghancurkan dan melakukan pertahanan dengan teknik tangan, serta Do yang berarti seni/cara mendisiplinkan diri.

Maka jika diartikan secara sederhana, Taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan diri dengan menggunakan teknik kaki dan tangan kosong.

Tiga materi penting dalam berlatih taekwondo adalah:
 Poomse atau rangkaian jurus, yang merupakan rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri yang dilakukan melawan lawan imajiner dengan mengikuti diagram tertentu.
 Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras, yang merupakan latihan teknik dengan memakai sasaran/objek benda mati yang biasanya berupa kayu, batu bata, genting, dll.
 Kyoruki atau pertarungan, yaitu latihan pengaplikasian teknik dasar atau poomse dimana dua orang berarung dan dsaling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan diri.

Melalui blog ini, saya juga mengundang para praktisi bela diri dan pemerhati seni bela diri untuk memberikan komentar dan masukan baik melalui seni bela diri apa pun.