
Selama ini masih terdapat banyak kesalahan persepsi mengenai pembelajaran ilmu bela diri. Banyak kalangan menganggap bahwa bela diri adalah teknik bertarung yang hanya akan digunakan untuk berkelahi bahkan untuk membunuh. Mereka menganggap teknik bela diri tidak pantas dipelajari dan cenderung melarang orang terdekat mereka untuk menghindarinya.

Dari pengalaman pribadi saya, telah banyak pelajar-pelajar yang saya ajak untuk mempelajari seni bela diri Taekwondo namu sebagian dari mereka menolak dengan berbagai alasan seperti: tidak berminat, orang tuanya tidak mengijinkan, takut, dsb. Hal ini sangat klasik terutama sekali jika dia adalah seorang perempuan.
Dalam blog ini, perlu saya jelaskan bahwa segala macam bela diri tidak hanya menekankan pembelajaran fisik saja namun juga pembelajaran mental. Filosofi yang terkandung di dalam bela diri merupakan ide-ide dasar yang diciptakan oleh pendahulu kita yang diaplikasikan dalanm seni bela diri. Bela diri secara benar tidak digunakan untuk berkelahi apalagi sampai membunuh, bahkan seorang alhi bela diri lebih baik sama sekali tidak menggunakan tekniknya seumur hidupnya. Ini berarti inti pembelajaran bela diri adalah kedamaian, ketenangan, dan keharmonisan hidup. Teknik digunakan hanya dalam keadaan mendesak dan digunakan untuk mematahkan serangan lawan untuk membela diri.

Kita sebagai orang yang mempelajari bela diri hendak mengetahui dan merenungi hal ini. Pelajarilah seatu bela diri dari akarnya, pelajarihlah hingga ke sendi-sendinya hingga kita mengerti dan memahami segala yang ada di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar